Sel STAIR (St. Andrews Air) seharusnya lebih murah daripada baterai rechargeable saat
ini. Komponen baru tersebut terbuat dari karbon berpori, yang jauh
lebih murah daripada lithium oksida kobalt pada baterai biasa.
Proyek
penelitian empat tahun ini, yang telah mencapai separuh jalan pada Juli
nanti menghasilkan penemuan di universitas bahwa interaksi komponen
karbon dengan udara bisa berulang, menciptakan sikluscharge dan discharge. Hasil ini telah melipat-tigakan kapasitas penyimpanan pada sel STAIR.
Kepada proyek, Profesor Peter Bruce dari Departemen Ilmu Kimia di Universitas St Andrews mengatakan,
"Sasaran kami adalah meningkatkan kapasitas penyimpanan lima hingga
sepuluh kali lipat, yang mana melampaui batasan kemampuan baterai saat
ini. Hasil kami sejauh ini sangat baik dan sudah jauh melampaui harapan
kami."
"Kuncinya
adalah menggunakan oksigen di udara sebagai perantara, daripada membawa
bahan kimia yang diperlukan masuk ke dalam baterai," kata Bruce.
Oksigen
yang ditarik dari permukaan baterai yang terekspos dengan udara,
bereaksi di dalam pori karbon untuk membuang sisa baterai. "proses ini
bukan hanya gratis, tapi komponen karbon juga jauh lebih murah daripada
teknologi saat ini," kata Bruce. Dia memperkirakan sel STAIR akan
tersedia di pasaran setidaknya lima tahun lagi.
Proyek
ini difokuskan untuk memahami lebih mendalam tentang bagaimana reaksi
kimia pada beterai bekerja dan menyelidiki cara untuk meningkatkannya.
Tim penelitian juga berusaha untuk menghasilkan sel protipe STAIR yang
cocok untuk aplikasi kecil, seperti ponsel atau MP3 player. (Sciencedaily/rob)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar